Mungkin di titik ini saya memang diharuskan untuk lebih mengerti keadaan, bagaimana seharusnya atau alasan dibaliknya. Semua kata kenapa yang selalu terlintas dengan nada menggebu sekarang mulai minta untuk dikendalikan. Mungkin memang harus begini. Menunggu untuk mendengarkan mungkin lebih baik. Saya belajar untuk menerima, sekalipun kemungkinan terburuk yang harus ditelan kelak. Bisa, bisa.
Bisa kok belajar untuk ikhlas.