Selasa, 31 Agustus 2010

Waktu

Waktu itu kumpulan detik yang menjadi menit,jam,waktu,hari,bulan,tahun

Waktu itu berjalan sangat lama seiring dengan cahaya matahari yang terang meredup

Waktu itu satu,kekal, dan yang terjadi akan jadi ingatan

Tapi sebenarnya waktu itu berlari cepat

Dalam titik tertentu,kita akan berpikir cepatnya kalender yang berganti

Dan kadang,kita terlalu terkesima menyadari waktu yang terus berjalan

Tik tok, tik tok.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Mati

Aku mati karena Matematika dan kawan-kawannya,
Aku mati karena telepon genggamku yang sudah almarhum,
Aku mati karena tidak mengerti yang berita katakan,
Aku mati karena para musisi kesukaanku tak kunjung mampir kerumahku,

Aku mati di dunia.
Mati tidak penting.

Sebelumnya, maaf

Mau ngeluh ya?

CAPEK SECAPEK-CAPEKNYA SAYA BELUM PERNAH SECAPEK INI! TOLONG LAH SEKOLAH AJA UDAH GILA,MASIH NGAP-NGAPAN BUAT SEABREK TUGAS SAMA KEGIATANNYA. BELUM LES. BELUM NGERTI GAKNYA. CAPEK ATI, CAPEK MENTAL, CAPEK TENAGA. GAUSAH NAMBAH-NAMBAHIN LAH HOY, GAK PENTING! GAUSAH INGET AJA SEKALIAN! AAAAAAAAA >:0


Ya makasih.

Kamis, 12 Agustus 2010

Jreng jreng!

tahukah anda ada dimana saya saat ini?
tempat game online dan isinya cowok semua :>

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. Mampous.

Sekalian mau ngeramein nih tempat *jedar jeder*, nemu mv THE S.I.G.I.T yang baru. "Midnight Mosque Song". Super cool.

Dia Berkata..

Perempuan itu berkata,
"Ah buang-buang waktu! Enyah saja!"

Saat dijalan, dia pun berkata pada temannya,
"Tak butuh aku yang macam seperti itu. Aku bisa seratus kali lipat lebih baik!"

Pada dunia dia menyeloroh,
"Aku bisa bangkit tanpa tangan kotor siapapun!"

...

Dalam keremangan lilin ada yang menangis,
Wajahnya keras walaupun lelah,
Sisi egoisnya selalu membuat dirinya merasa menang,
Tapi kali ini dia ingin diam untuk sakitnya,

Perempuan itu berkata,
"Aku bisa hidup walaupun aku mati."

Minggu, 01 Agustus 2010

Jawaban

Perempuan itu hanya tersenyum,
tidak bisa dimengerti apa maksudnya
Tapi dia masih menunggu jawaban.

...

Perempuan itu masih tersenyum,
lalu melempar bendera putih padanya.

Itu jawabannya.

Pintar

Disini mereka berperang otak,
saling menusuk dengan kata
melirik tajam seakan merekalah yang sepantasnya menang

Sebenarnya mereka sama,
yang mereka tahu sama,
yang mereka dapatkan dan keluarkan setiap harinya juga sama,

Lalu apa yang begitu berbeda?

Hanya emblem putih berhuruf hitam dan seragam.
Toh, sekarang seragam tak menyeragamkan mereka lain.
Dan mereka merasa,
mereka pantas untuk menjadi berbeda