Sebuah pikiran.

"Menjadi dewasa itu...

seperti apa?"

Aku mau pantai.

Senandung riak air menghantam kaki yang diam dipinggiran pasir.

Mata nyalang memandang bentangan warna biru yang seakan tak ada habisnya.

Angin terus menderu, membuat badan seakan ikut melayang entah kemana.

Membawa bisikan untuk meninggalkan penat.

Melangkahkan kaki ke dalam dinginnya air.

Mengenyahkan pikiran, apa yang akan terjadi besok.

Hari ini aku hanya ingin tenggelam di dasaran laut.

Desiran air yang tenang, mengalun menghanyutkan.

Aku ingin diam disana, selama mungkin.

Ada saatnya aku tidak ingin mendongakkan kepala.

Karena yang aku lakukan pasti hanyalah ingin berteriak.

Mengeluarkan seribu kata yang ingin aku buang jauh-jauh.

Lekas membiarkan apa yang ada dikepala ini tenang, tak terusik.

Menggenggam pasir sekuat tenaga, walaupun pasir itu hanya akan kembali jatuh.

Aku ingin disana.

Mungkin bertemu Neptunus.

...

Aku mau pantai.

Senandung janji.

Dia tengah bersenandung kata-kata janji,

yang begitu mudahnya mengalun dan menghilang seiring dengan telingaku yang mendengarkan.

Semoga saja dia lekas tersandung oleh kata-kata yang lain,

yang begitu mudahnya keluar sampai telingamu pun tak sempat untuk mendengarkan.

istri.4 edisi Porak

Orang itu tertawa sambil melebarkan tatapannya kemana-mana.

Mungkin dia ingin diperhatikan.

Waiting list.

"Pada akhirnya si optimis dan pesimis akan sama-sama mati, namun cara keduanya menjalani hidup sangatlah berbeda."

- @nulisbuku

Memulai lagi.

Katanya menulis itu melegakan. Pantas saja beberapa hari terakhir ini serasa ada batu besar mengganjal ditenggorokanku. Mungkin tanganku sudah hampir pias kaku karena sudah lama tak menggoreskan beberapa kata yang bisa mewakili apa yang terlintas dipikiranku saat ini. 

Apa yang terjadi? Terlalu banyak, terlalu banyak waktu. Lebih baik jika mulutku saja yang menulis. Sambil mengindahkan beberapa hal yang seharusnya menjadi prioritas, aku baru menyadari bahwa kejenuhan menamparku saat ini. Yang dicari tidak tahu, hanya alasannya yang aku tahu. Alasan sepele, yang kata orang tua hanya dibuat-buat.

Ya apa boleh buat, kalau hati sudah tak ingin melakukan, semua pun hanya diam ditempat. Berjalan pun tak karuan. Hanya asal maju. Bahkan mundur, kalo memang merasa.

Ini bukan bisika pesimis. Hanya sedikit ingin berdiam diri. Maaf kalau aku berdiam diri terlalu lama. Kepalaku masih terang benderang menyala dengan satu mimpi yang setengah mati ingin aku gapai dengan kaki yang tak terlampau jenjang untuk melompat lebih tinggi. 

Maaf sudah menelantarkan banjiran kata yang tertahan begitu lama.
Setidaknya aku puas, akhirnya tanganku mau menulis lagi.

Sedikit berubah.

Link awfrf.blogspot.com sudah non-aktif. Agak sedikit berubah namanya.

Semakin pasif, semakin kosong. Semoga saja kepalanya tak semakin terlihat transparan. 

#asikbanget

Just found out, where I'll be going. 

Senyum.

Menjadi alasan orang lain untuk tersenyum, adalah salah satu kebahagian yang terselip begitu saja di hati. Melegakan, sekaligus membuat sudut bibir ini terangkat seiringnya waktu. Kalau memang terasa sudah bahagia, kenapa kepalanya masih menengok ke arah yang salah? Mungkin mulutnya belum berkenalan dengan syukur. Sambil menaruh kembali ke kepalanya ke tempat yang benar, tanganku akan berusaha mengajarinya sekarang.

Sekali ini saja, saya ingin melakukan sesuatu yang memang saya inginkan.

Kalau itu memenuhi doa orang-orang yang ada disekitar saya, saya ingin mencicipi buku yang lain.

Kata orang, melakukan sesuatu yang kita sukai itu akan membuat kita menyukai setiap proses yang dilakukannya.

Dan sekarang saya akan menuju kesana.

It ends, it begins.

Rintik hujan yang lama tak kunjung turun dari rekahan langit, sore ini datang. Sekilas, bahkan belum menyapu tanah rata dengan bias lembutnya. Aku tertegun. Bahkan aku belum sempat mengerjap untuk menikmatinya ditengah kepenatan yang mengikat pikiran. Mungkin lain kali. Di waktu yang tidak ditentukan.

"Buat nerima sebuah perubahan yang nggak sesuai sama keinginan kita tuh... susah ya?"

Mungkin di titik ini saya memang diharuskan untuk lebih mengerti keadaan, bagaimana seharusnya atau alasan dibaliknya. Semua kata kenapa yang selalu terlintas dengan nada menggebu sekarang mulai minta untuk dikendalikan. Mungkin memang harus begini. Menunggu untuk mendengarkan mungkin lebih baik. Saya belajar untuk menerima, sekalipun kemungkinan terburuk yang harus ditelan kelak. Bisa, bisa. 

Bisa kok belajar untuk ikhlas.

Yuk, Rangkai 99 Kata Bersama GagasMedia | Bidadari

Ya, sosok itu. Sosoknya hampir sempurna, membuat hati tak henti memuji walaupun bibirku tetap terkatup dengan rapat. Dia boleh saja tak percaya, tapi sungguh, aku memujanya. Mendamba kesederhanaannya, seperti hujan yang mendamba pelanginya. Seperti titik-titik air yang menginginkan bias warna-warna indah yang terpeta diujung langit. Begitu sederhana, tapi indah tak terkira. Memori ini begitu kuat hingga aku dapat menemukannya mengalun bagai refrain dari sebuah lagu yang mengantarkan harmoni indah ke relung hati. Seandainya dia mengerti, dia bagaikan bidadari yang turun dari kerlap-kerlip kelopak bintang yang menyilaukan mata. Persis pribadinya, dan binar matanya saat ini.

“Bu… Kabar Ibu sehat, kan?”

When sorry means nothing..

#parampaa

1 tahun yang enggak kerasa sama sekali.

XI IPA 6 itu awal masuk banyak yang pindah sana sini, terus nggak punya wali kelas, buka bersamanya yang udah kayak piknik, suporter paling ribut  (dan emosional, apalagi pas final) pas porak, jadi juara futsal porak sama kelas terbersih (nah... bingung kenapa bisa menang), rodi remedial yang udah bikin kelas kayak tempat game online, jadi sahabat kotak dalam satu hari, ribut jualan buat studytour, studytour yang sesuatu banget, bikin videoklip (gatau ini absurd banget), dimarahin bareng-bareng sama guru-guru, kesel-keselan, rembukan jaket yang gak jadi-jadi, tarian buncacanya Affi, wkp alias wanita korban php-nya (yang ternyata hampir seluruh cewek yang ada dikelas :")), juara futsal smandaraya cup (lagi), dan kebiasaan kalo rembukan pasti gak jadi-jadi :")... anak-anaknya yang rada-rada: jayus, alay, ambigu, seru, nyebelin, bikin mengkel tapi ngangenin...

Banyak banget cerita sama kalian, apalagi sama orang-orangnya. Pasti nanti kangen kalian banget! 

See you soon Parampaa :") ({})

      is it worth it?      

Bahagia itu saat satu diantara teman-temanmu yang bermimpi setinggi awan,

masih ada yang bermimpi dengan sederhana untuk tetap menetap di tanah dengan cara yang berbeda--

sama dengan pikiranmu.

Karena sungguh, bahagia itu lahir dari kesederhanaan yang indah.

Sungguh, semuanya memang tidak ada yang kekal.

Semuanya akan datang dan pergi, bergantian. Berpamitan dan menghilang begitu saja tanpa jejak. Ada yang menyisakan senyum tipis, ada juga yang membuat helaan napas menjadi semakin panjang. Aku benci untuk mengakui bahwa aku merindukan itu semua. Semua titik-titik kosong yang pernah mengisi menjadi suatu kumpulan memori di otak yang begitu lama diam tak terusik. 

Sekarang aku hanya ingin mengenyahkan semua hal yang akan pergi. Semuanya akan kembali menjadi sendiri.

Karena segala sesuatu diciptakan 2 kali.

Dalam dunia imajinasi dan dalam dunia nyata.

Dengan kerja keras, tinggalkan bukti di dunia nyata bahwa impianmu, ada.

Bersama alam bawah sadarmu kamu bermimpi, bersama alam sadarmu kamu berjuang.

Karena manusia bisa, ia ada untuk bisa.

-Dikutip dari novel "2" karya Donny Dhirgantoro, halaman 414.

Saat jarak semakin membentang, aku pun semakin menutup mata.

May 5th, 2012

Happy birthday to me. I'm seventeen.
Thank you Tim Hura-Hura, Parampaa, Rizki Ardiansyah, Firmundians!

I love you! ♥

What We do on Freeclasses

Something about 'Sleep'

Ada yang tau apa itu eureup-eureup?

Kalo menurut bahasa Sunda, eureup-eureup itu 'ditindih'. Keadaan dimana kita udah dalam keadaan setengah sadar, tapi badan enggak bisa gerak. Ada beberapa orang yang bahkan sambil liat setan atau sesek gak bisa napas. Kata orang sih, artinya itu tuh lagi ditindihin setan. Saya sih percaya nggak percaya aja sama pendapat itu.

Masalahnya saya sering banget ngalamin hal ini.

Puncaknya kemarin, saya sampe ngalamin 3 kali dalam satu waktu. Dan itu bener-bener bikin takut buat tidur. Untungnya saya nggak ampe mikirin setan dan sejenisnya yang bikin saya makin parno nantinya. Tapi kan capek, serem juga. Akhirnya setelah bangun saya iseng browsing dan nemuin apa itu sebenernya eureup-eureup.

Nama aslinya itu sleep paralysis atau lumpuh tidur. Inti dari apa yang udah saya baca sleep paralysis itu muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar. Atau bahasa lainnya, kita merasa kita dalam keadaan sadar, padahal kita masih dalam keadaan setengah sadar/mimpi makanya waktu kita berusaha ngegerakkin badan, kita tetep nggak bisa gerak. Adanya bayangan setan dan lain-lainnya itu terjadi karena adanya halusinasi.

Biasanya disebabkan oleh kelelahan yang berlebihan dan terganggunya jadwal tidur normal. Buat ngehindarin sleep paralysis kita cuma perlu istirahat teratur, nggak perlu banyak pikiran dan banyak olahraga. Simpel emang, tapi emang dasarnya rutinitas harian saya udah kacau. 


Setelah saya udah tau penyebab sama cara ngehindarinnya, saya sempet mikir. Jadwal tidur saya emang berantakan, banyak pikiran tapi kayaknya nggak separah itu. Tapi untuk masalah olahraga, saya emang pasif. Yang bikin saya ngeri itu frekuensi seringnya saya ngalamin eureup-eureup atau sleep paralysis itu. Ada yang tau kenapa? Semoga nanti malem ini saya bisa tidur nyenyak...

* Informasi ini saya dapat disini.

Terkadang seperti halnya memilih untuk mendengar atau didengarkan,

Kamu harus mengerti, saat seseorang disuatu kondisi tertentu bukannya tidak bisa berubah tapi memang karakternya yang seperti itu. Dan kamu harus menempatkan diri agar bisa dimengerti orang lain, saat keadaan mengatakan kita harus berubah pelan-pelan dan bertingkah lebih baik untuk masuk ke dalam suatu ruang lingkup.

Durable Love

"Dunia itu... huge. Aku nggak bisa ngabisin sendiri.

Makanya, aku pengen bagi sama kamu."

A short comedy-romantic film from Joko Anwar.

Check this movie on durablelovemovie.com ☺

Yellow diamonds in the light, now we’re standing side by side. As your shadow crosses mine, what it takes to come alive.

Rihanna ft. Calvin Haris  - We Found Love 

"Buat orang lain bahagia itu..... bikin kita tersenyum sendiri, ikut ngerasain gimana bahagianya. Kayak kepuasan tersendiri."

*straight face*

Akhir minggu ini mata saya bener-bener mangap. 

Serius. 

Bukan gara-gara begadang atau apa tapi gara-gara keseringan baca novel. Mulai dari 5 cm, Negeri 5 Menara, Hujan, Infinitely Yours, If You Were Mine, Sunshine Becomes You, Refrain.... banyak banget. Dimulai dari ritual--entah siapa yang mulai--pinjem-pinjeman novel secara bergilir dari orang ke yang lainnya. Dan entah kenapa, lagi pada seneng beli novel kayaknya. Sampe kelas serasa perpustakaan berjalan. Saya termasuk spesies yang lebih sering minjem dari pada dipinjemin. Dan parahnya novel-novel itu abis cuman dalam beberapa hari. Gatau lagi kesetanan apa. Baru sekarang kerasanya, berasa molor banget nih mata.

Ada apa?

Ini adalah salah satu bentuk kejenuhan saya sama rutinitas, khususnya sekolah. Minggu-minggu ini rasanya udah nggak ada semangat banget buat sekolah. Berangkat ya, berangkat. Liatin guru, nyatet seperlunya, bosen? Nyomot novel orang. Baca.

Saya sendiri juga ngerasa, akhir-akhir ini saya parah banget. Turun derajat dari yang males jadi males banget banget banget. Ke sekolah cuman nampang muka di kelas. Guru cuap-cuap cuman bisa melongo. Dan makin melongo lagi setelah tau libur seminggu yang udah bikin ngiler dari kemarin itu setelahnya langsung UTS. Emang, penghancur kebahagiaan banget.

Gatau deh, udah bener-bener yang namanya jenuh sama rutinitas. Minggu pun kadang nggak berasa apa-apa. Rasanya semuanya serba cepet. Tau-tau udah Senin lagi. Tau-tau ketemu Sensei lagi... eh. Setelah engep beberapa menit karena syok ada pengumuman UTS yang begitu mendadak, saya buru-buru bikin to do list  di otak buat libur satu minggu ini; 1) Nyicil belajar, 2) Les dengan giat, 3) Kerjain tugas dan 4) Main.

Yaudahlah, saya mau menikmati liburan dulu. Barangkali aja nemu motivasi disana.

Randomness.

Heart beats fast, colors and promises. How to be brave. How can I love when I'm afraid to fall. But watching you stand alone, all of my doubt suddenly goes away somehow... 

-Christina Perri - A Thousand Years.

Kembali.

Mikaela.

Sosok didepanku begitu menawan, dengan sepasang mata cokelatnya yang indah, yang membuatku tertahan begitu lama didepannya. Seperti tersihir. Magnet. Atau apapun itu namanya--daridulu, sampai saat ini. Dulu egoku kuat, bahwa aku ingin memiliki dia. Bagaimanapun caranya.

Boneka.

Terlalu banyak senyum yang dipaksakan, menguar terlalu banyak tawa. Bahkan meluapnya kata yang terurai tetap saja tidak bisa menjabarkan apa yang sebenarnya terpeta dikepala. Kaki yang berjalan pun langkahnya semakin pendek dan tidak terarah, begitu lamban bergerak, menunggu tuntunan jalan seperti orang buta. 

Mungkin isi kepalanya harus dicabut, atau diisi ulang mungkin lebih mudah. Mencekokinya dengan nyanyian-nyanyian sendu pun tak akan memancing suara sumbang dari mulutnya. Paling-paling kepalanya hanya bergerak ke kiri dan kanan, mengikuti irama, seakan mengerti apa yang tengah didendangkan. Padahal itu hanyalah lagu kebodohan yang dinyanyikan para pengendali boneka yang terus menyeringai dari balik panggung.

Harus ada perempuan bersayap putih untuk menamparnya dan melepas topengnya yang buruk rupa. Menuntunnya dibalik jalan pulang, menghiraukan apa yang selalu berbisik manis ditelinga. Perkenalkan apa yang seharusnya dia jadikan teman. Terlalu banyak kebaikan akan membuatnya bodoh, keburukan akan membuatnya seperti badut tak berkepala. 

Dia seperti peta yang memiliki tujuan yang bercabang, tapi tidak mempunyai jalan. Dia terus mengintip peta disebelahnya, terus tersesat, tapi menutup matanya. Berkali-kali sakit, tapi dihiraukan. Hanya bangga yang ingin didapatkan, bangga yang semu.

Entah kepalanya sudah kembali waras atau tidak, tapi kakinya belum berhenti melangkah. 

"Saat kamu mulai jatuh untuk seseorang,

perlahan semua pun akan jatuh pada objek yang sama.

Hatimu, pikiranmu, ragamu, mimpimu bahkan tangismu."

The fact is, I hate when you're not around.

Recommended!!!

Greatest thing on January.

25-29 Jan '12 - Study Tour Smanda.

Si Mata Mungil.

First posting on January, ya? Hehe.

Mau share sesuatu, random thing, tapi memorable sekali ☺

Before the countdown.

Well, this is the last day of 2011. 
How's yours? I'll share mine.