Jumat, 15 Januari 2016

Mengartikan sepasang mata.

Katanya, mata tidak pernah berbohong. Karena itu aku memandanginya lamat-lamat. Menyelami biji matanya yang gelap. Mungkin ada jawaban disana. Tapi matanya tak terus-menerus menatapku. Sesekali matanya menutup, atau memandang yang lain. Aku kesulitan mencari arah, lalu akhirnya lelah mencari. Matanya menutup jawaban. Ia tak mau dicari. 

Tapi aku tidak akan pergi. Aku menunggunya untuk yang lain. Mungkin lain kali, bukan hanya matanya yang berbicara. Tapi bibirnya yang akan memberikan jawaban. Mungkin, nanti.

Rabu, 06 Januari 2016

Curhat sekejap.

Halo, selamat tahun baru 2016 semuanya!

Selamat bikin resolusi baru, selamat juga yang resolusi tahun 2015 kecapai semua. Saya? Gak usah ditanya hehe. Vakansi tahun 2015 isinya dikit banget, cuma sejumlah bulan dalam setahun plus satu. Nggak produktif, produktifnya lagi ke yang lain *gaya*.

Postingan ini cuma intermezzo aja sih, sekalian curhat.

Selasa, 05 Januari 2016

Katanya...

"Merindu," katanya.

Katanya, ia rindu untuk mengobrol semalam suntuk. Sampai rasanya telinga terasa panas. Padahal entah apa saja yang diobrolkan. Kebanyakan bukan hal-hal penting. Konyol, tapi menyenangkan.

Katanya, ia rindu untuk sekedar berjalan-jalan tak tentu arah. Tapi jelas waktu yang berlalu tak berjalan lambat bak siput, bahkan sampai tak terasa matahari sudah menggantung menuju tenggelam.

Katanya, ia rindu hanya untuk diam di sebuah restoran junkfood. Selalu memesan minuman yang sama, lalu berbincang sampai rasanya kaki mulai membeku diserbu dinginnya pendingin ruangan.

Katanya, ia rindu untuk melakukan hal-hal bodoh yang mengundang gelak tawa. Entah itu di jalan. Atau di dalam ruang bioskop. Celetukan bodoh, tindakan-tindakan spontan, apapun itu.

Katanya, ia rindu untuk diingatkan untuk menjadi lebih baik. Tidak dengan nada tinggi. Bukan dengan ceramah panjang lebar. Tapi dengan caranya sendiri, yang tidak menyebalkan untuk didengarkan dan diresapi.

Katanya...

"Terlalu banyak. Terlalu banyak rindunya."