Kamis, 26 Desember 2013

Nina bobo...


grab it from here

Malam ini si kecil belum mau tidur. Padahal tadi matanya sudah terlelap. Karena kebiasaannya yang tidak bisa diam, sekalipun saat tidur, kepalanya terbentur lantai. Alhasil tangisannya yang sudah akrab ditelingaku terdengar lagi. Sang Ibu cuma bisa geleng-geleng kepala. Ya ampun anak ini.

Auda sayang, ini sudah malam. Biar tantemu ini saja yang terjaga sampai lampu kamarmu redup malam ini.

Di lantai atas semuanya terdengar jelas. Bahkan suara tetangga sebelah yang ramai mengobrol bisa aku dengar dengan baik. Tapi malam ini, sunyi sekali. Sepi. Padahal jendela kamar aku buka lebar-lebar. Hanya ada suara angin yang merayu untuk menutup mata. Dingin. Bergerumul dalam selimut, katanya. Akan aku buai kamu dalam tidur yang nyenyak.

Mataku memang sudah kian berat. Tapi aku masih belum mau tidur. Malam masih panjang. Entah apa yang aku tunggu. Aku ingin bicara, dengan siapapun. Detik-detik jam yang terdengar saja tidak mau bersahabat denganku. Dia terus-menerus menunjukan waktu yang tak mau berhenti. Tak mau tahu kalau majikannya ingin bermalas-malasan. Dengan angkuhnya dia membusungkan jarum-jarum pada angka yang terus bergerak seakan berkata, 'aku tidak berhenti, lakukan sesuatu yang berguna sebelum aku benar-benar bisa berhenti!'.

Andai malam bisa menyanyikan lagu nina bobo. Dengan senang hati aku akan terlelap ditengah pelukan langit gelap berselimutkan awan. Bintang-bintang yang mempunyai telinga besar untuk mendengarkan banjiran kata-kata yang mendesak ingin keluar dari mulutku. Tersenyum mengiyakan, sampai akhirnya aku lelah, lalu tertidur begitu saja.

Tidak perlu ada lagi pertanyaan kan?

Begitu katanya.

Tidurlah. Sudah malam, sayang.

Rabu, 25 Desember 2013

Pergi.


Karena aku hanya akan selalu diam. 
Mati dalam diamku.
Hidup dengan mata yang terbuka lebar. 
Karena kamu tidak akan pernah tahu aku. 
Rasa yang ingin kamu genggam, hanya akan melayang di depan matamu. 
Ragaku akan pergi kemanapun kau mengajakku pergi.
Tapi aku tahu jiwaku kemana.
Ke tempat yang kau pun tak akan pernah tahu.

Minggu, 08 Desember 2013

It's just too much.

"...your single side won't be denied
your melodramatic instant sign
is beyond my reach
missing you is just too much
why don't you just figure it out
you're fading and i'm still waiting

those words that you wrote on the postcard
is as cold as the winter chill
seems to me it's not a priority
it's just another little sign
that you're fading and i'm still waiting

you'll fade away..."


The Trees and The Wild - Berlin

Senin, 18 November 2013

Senja.




Ini langit Bandung sore tadi. Bagus banget, sayang nggak ada kamera jadi gak bisa ambil gambar.
Foto ini diambil dari @infobdg / @Maringka27 disini

Minggu, 10 November 2013

Senin, 04 November 2013


Jangan percaya manusia.
Jangan jadikan mereka jadi tempat sampahmu.
Mereka akan pergi saat mereka sudah membuang sampahnya padamu.

Jumat, 11 Oktober 2013


"I was a ballerino that danced for you."


Leessang - Ballerino  

Minggu, 06 Oktober 2013

Jumat, 04 Oktober 2013

Awas!


Kamu setuju untuk tidak menganggukkan kepala. Tapi gerakanmu tak terlihat kilasan mata. Akhirnya tidak, tidak, kamu tidak punya kesempatan untuk bicara.

Ada kunci yang menutup mulutmu? Ada yang tidak tahu bahwa hatimu menjerit-jerit tidak setuju. Tahu bahwa yang dibicarakan adalah hal bodoh yang menurutmu tidak benar. Tapi mereka terus berjalan, karena tidak ada suara sumbang yang menghalangi langkah kaki mereka.

Sampailah mereka diujung jalan. Sesuai dugaannya, satu-persatu dari mereka masuk jurang.

Jumat, 13 September 2013

Selasa, 10 September 2013

Batin seorang ibu, kepada anaknya.


"Kamu bisa pulang kemana saja.
Tapi rumahmu yang nyaman hanya satu.
.....
Aku."

Sabtu, 07 September 2013

Menurutmu, dia apa?



Badannya menggigil. Getaran dari tubuhnya tak terlihat dari kasat mata, tapi aku melihat matanya yang nyalang. Aku bisa merasakan bahwa ketakutan yang begitu besar memancar dari bola matanya yang besar. Yang terus membelalak seakan ingin keluar dari rongganya.
            
Aku ingin memeluknya, tapi tubuhku sendiri pun tak berdaya.

Setitik cahaya yang menemani kami di lorong sempit ini kian menghilang. Aku merasakan getar panik menyetrum tiap senti tubuhku yang diam seperti patung untuk berjam-jam lamanya. Aku tidak merasakan apa-apa. Aku merasa kosong. Apa yang harus aku lakukan lagi, kalau akhirnya aku hanya bisa bersembunyi?

Tidak ada suara apapun yang terdengar. Ini membuatku semakin frustasi.

“Kapan menurutmu dia akan keluar?”

Aku menggeleng. Kubasahi bibirku. Terasa sangat kering. “Aku tidak yakin,”

Matanya masih terus siaga. Aku bersumpah badannya pasti sangat sakit dengan posisi membungkuk seperti itu, semata-mata untuk melindungiku. Badan kecilnya yang berharga, seratus kali lebih berharga dari tubuhku yang tak berguna.

 “Luruskan tubuhmu, biarkan aku yang berjaga sekarang,”

“Aku laki-laki. Aku yang akan melindungimu,”

“Aku kakakmu, aku yang seharusnya bertanggungjawab atas tubuhmu!”

Selama beberapa detik kami saling membelalak satu sama lain, merasa marah akan segala hal. Dia menggigit bibirnya, dan dengan sikap pura-pura tidak peduli kepalanya kembali mendongak lurus. “Diamlah,”

“Jangan sok kuat. Katakan jika memang kau lelah. Aku akan menggantikanmu,”

"Menurutmu, dia apa?”

Aku menangkap suaranya yang berusaha terdengar kuat, tapi tak bisa menahan rasa ngeri yang sama-sama menusuk sampai tulangku. Mau tak mau sosok itu datang dalam pikiranku. Familiar.

 “Monster,”

“Ya. Kau benar. Monster,” suaranya melemah, berusaha menjaga volume suaranya sekecil mungkin, “sampai kapan kita akan bersembunyi disini?”

“Kau mau pergi?”

“Jika memang benar-benar aman,”

Aku menoleh. Kosong. Lorong ini kosong, dan gelap. Kemungkinan kami untuk kabur pastilah ada. Tapi membayangkan sosoknya yang mengejar kami tanpa suara ditengah kegelapan membuatku bergidik ngeri.

“Tidak, jangan. Disini saja,”

“Tapi tidakkah kau pikir—AAAAAAAAAAA!!!!”
            
Suara kecil itu berubah menjadi raungan ketakutan yang menampar dadaku dengan keras. Aku mendorong tubuhku lebih masuk ke dalam lorong sempit itu. Aku meraih tanganku sendiri, meremasnya dengan rasa tak karuan, mataku melebar dengan cepat dan aku bisa merasakan suaraku hilang begitu saja.
            
Aku hanya bisa diam.
            
Di depanku, adikku, tengah menghadapi monster itu.
           
Tidak, dia tidak menghadapinya.
            
Dia dibunuhnya.
            
Punggung bungkuknya yang sudah semalaman menjagaku menampakkan darah segar. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Aku tak bisa melihat wajahnya. Tapi aku bisa melihat ada luka panjang yang seakan membelah punggung adikku.
            
Suara kaki yang terseret membuat telingaku semakin siaga.
            
Apa sekarang giliranku?

Kamis, 05 September 2013

Pagi ini, dingin.

Aku mendengarkan.
Aku bicara.
Tapi aku ingin kamu yang mendengarkan.

Untuk dua cangkir kopi di pagi hari ini,
di lain waktu kamu akan memegang salah satunya, kan?

Selasa, 20 Agustus 2013

Kamu takut gelap?


"Apa yang paling kamu takutkan di dunia?"

Pertanyaan lelaki itu tak langsung dijawabnya, dia terlihat berpikir, "Gelap,"

"Kenapa?"

"Hmm.. karena aku benci tidak bisa melihat dengan jelas. Dengan gelap semuanya terlihat menyeramkan. Tidak ada yang tahu mana yang buruk dan baik."

Tiba-tiba mata perempuan itu hanya bisa melihat gelap. Dengan agak gusar perempuan itu menepis tangan yang menutupi matanya. "Apa yang kau lakukan?!"

"Kamu masih takut?"

"Biasa saja."

"Lihat kan. Tidak ada yang perlu ditakutkan saat gelap."

Mata perempuan itu menatapnya lekat-lekat. "Maksudmu?"

"Ini," lelaki itu menunjukkan telapak tangannya yang terbuka, "bisa menjauhkanmu dari hal yang buruk. Tidak ada lagi yang perlu kau khawatirkan."

"Tapi..."

"Tenang saja. Ada aku."

Kamis, 01 Agustus 2013


He is Kang Hee Gun.
And I would like to listening his rap part for my lullaby.

July, so far.


Ini postingan random, ya. 

Juli ini bulan paling php sepanjang masa. Bulan yang paling bisa ngeruntuhin yang namanya ego. Bulan yang ngenalin yang namanya bener-bener nunggu. Bulan yang ngolok-ngolok yang namanya sombong dan ngasih tau yang namanya bersyukur.

Alhamdulillah.

Yang saya tau, yang menurut kita tinggi itu ternyata nggak setinggi yang kita liat. Yang menurut kita mudah, malah nggak bisa digapai sekali loncat. Yang maunya begini, ternyata harus begitu. Ada yang jalannya mulus, ada yang dijalannya banyak lubang.

Memilih itu sulit saudara-saudara. Hebat aja, semua pikiran kita bisa diremuk gitu aja, dan kita disuguhkan sama sesuatu yang nggak terpikirkan sebelumnya. Kadang kita pikir kita udah bisa bilang, "oh yaudah gini aja", ternyata kita masih harus ngomong, "kalo udah gini, harus gimana lagi?". 

Ngerti gak? Ya gitu deh pokoknya.

Semoga Agustus ini indah, ya. Sukses manusia-manusia rantau!

Selasa, 23 Juli 2013

Selamat hari anak nasional!



Semoga dimasa depan nanti, saya bisa menjadi bagian kecil dari orang-orang yang bisa mendidik, melindungi dan menjaga kalian. :)

Jangan dengar.


Dalam diamnya, dia merasa kacau.

Jarum jam terus bergerak, menandakan waktu yang tak berhenti. Tapi matanya belum mau terlelap. Terlalu ramai pikirannya. Suasana hatinya tak kunjung membaik. Sosok lelaki berbadan tegap memenuhi ruangan. Kakinya terus mondar-mandir, tapi tak juga membuatnya merasa tenang. Matanya berkeliling ke sekitar ruangan, seakan mencari pembenaran untuk sebuah jalan keluar. Helaan napas berkali-kali terdengar. Tapi nihil, tak ada satu pun yang bisa membuyarkan kubangan gelap di kepalanya.

"Ada sesuatu yang kamu pikirkan?"

Dia tersentak, berbalik, lalu tersenyum kikuk. Dia menggeleng.

"Aku mengagetkanmu?"

Perempuan itu bertanya langsung ke matanya, tanpa basa-basi. Kepala laki-laki itu semakin kuat menggeleng.

"Kamu payah untuk berbohong. Canggung dan rikuh. Ada yang menganggu pikiranmu. Kita punya waktu, bicaralah,"

Hanya diam yang didengarnya.

"Dan kau akan terus terjaga, dengan mulut bungkam dengan lautan pikiran dikepalamu?"

Dia memandangi perempuan itu agak ragu. Mencoba memandang arah lain selain matanya yang terus-terusan mencari jawaban. Lebih baik tidak

Raut lawan bicaranya sedikit mengeras, merasa gemas. Sikap keras kepalanya ingin muncul, tapi dia tahu ini bukan waktu yang tepat. Perempuan itu menyelipkan rambut kebelakang telinganya, matanya memandang lantai, sambil berbalik badan, 

"Aku bisa mendengarkanmu kalau kau mau. Aku ada disini. Aku mungkin tidak bisa menyelesaikan masalahmu, tapi aku bisa menampung gelisahmu." Tapi aku hanya bisa berbisik padamu. "Baiklah. Sudah malam, istirahatlah," sahutnya lebih keras.

Langkah perempuan itu semakin menjauh, suara pintu yang tertutup terdengar. Lelaki itu semakin diam, memandangi bayangan yang baru saja menghilang dari ruangan.

"Aku ingin mendengarmu. Aku frustasi untuk hanya sekedar bisa."

Ucapnya dalam kepala. 

Lelaki itu mengeluarkan benda dari saku celana. Alat bantu pendengarannya. Dia tidak mau mendengar suara yang menenangkannya itu, untuk saat ini. Biar dia sendiri yang menanggung pikirannya dalam diam. Diam yang diam-diam membunuhnya pelan-pelan.

Selasa, 02 Juli 2013

Kamis, 27 Juni 2013

Pertanyaan.

Kata angin,
kamu masih ingat?
kamu masih mendengar?
kamu masih ingin untuk berbalik badan?

Yang ditanya hanya berbisik pada dirinya sendiri,
aku selalu ingat,
aku selalu mendengar,
aku selalu ingin berbalik badan, jika aku memang bisa.

Jumat, 21 Juni 2013

Sangat suka dengan opini kalo setiap orang itu jenius di bidangnya masing-masing.

Masalahnya cuma,
cara memperkuat karakter itu sendiri,
dan bagaimana orang lain mau menerima untuk menghargainya.


Kamis, 20 Juni 2013

Smanda Historia Vitae Magistra.



Pancaka Braja, 26 Mei 2013.

Selasa, 04 Juni 2013

Kesempatan.

Suara semakin bising terdengar. Kata waktu, ini bukan untuk saya. Jengah. Hati terus menerus melirik ego yang meluap-luap sampai buih panasnya bisa membakar muka yang menahan senyum. Kali ini menunggu tak berbayar. Alasan untuk suatu jawaban. Ah, mendengarkannya saja sudah pahit apalagi untuk menengok ke balik bahunya. Senyum, jangan lupa tersenyum. Walaupun kaki dibawah meja tak henti menghentak tanah. Seakan ingin meredam bunyi yang menyesakkan.

Saat pintu lain terbuka, barulah mata ini beralih. Ah, silau. Agak susah untuk melihat apa yang ada didalamnya. Kamu punya kacamata hitam? Saya mau pinjam, mungkin bisa membantu saya untuk melihat lebih jelas. 

Celotehan itu semakin terdengar seperti hembusan angin yang tak berarti apa-apa. Akan ada badai di luar sana, dan hanya kami yang punya kaki sekuat besi menancap tanah yang bisa melaluinya. Saya punya, hampir punya. Saatnya membuang pikiran nyalang yang menghalangi otak ini untuk bekerja. Ada yang harus saya asah, setidaknya untuk tahu bahwa saya bisa hidup sebagai orang yang bertahan, tak terimbas angin yang bergulung. Saya harus menunggu lagi, sambil berlari. Dan waktu berdentang, menandakan kesempatan. 

Akhirnya.

Minggu, 02 Juni 2013

Here's my wishlist, dear Future.

1. Walking around all the beaches in Indonesia!
2. The plan about children.
3. Keep up the writing stuff.
4. Take me to a concert of White Shoes and the Couples Company, 
hold my hand, 
then I'll love you, I swear.



pict taken from wsatcc's instagram.

Sabtu, 18 Mei 2013

When you are too upset to say what your feeling is,
and there's no shoulder to cry on,
it is hurt,
and you will start to cry louder on your silence.

And it is pathetic.

Minggu, 05 Mei 2013

May 5th, 2013.



Well, happy birthday to me,
and happy wedding to Isma Yudhihandini Firmundia & Faisal Amir Sonhaji! ;)

Senin, 29 April 2013

Sederhana kok.


"Ternyata emang sesederhana itu lho buat jadi bahagia.
Kita enggak bahagia kenapa? 
Karena kadang realita itu nggak sejalan dengan ekspetasi kita sebelumnya.
Kunci biar bahagia tuh gimana emang?
Sabar, ikhlas...
Sederhana kan, tapi sulit prakteknya.
Yuk dicoba, pasti akan jadi manis akhirnya."

Minggu, 21 April 2013

Maksudnya?

Saya tidak mau bercerita tentang satu minggu kebelakang. Sudah terlalu ramai ditelevisi dan dunia maya. Sudah terlalu jelas jadi tidak perlu ada yang diceritakan. Saya tidak ambil pusing. Saya hanya punya kewajiban untuk menjawab soal yang mereka sediakan. Urusan peraturan main, silakan Anda yang berkomentar--jangan lupa diurus. Tanggung jawab masih menunggu, Pak.

Agak sedikit emosional akhir-akhir ini. Ditandai begitu cepatnya nada bicara yang meninggi dan mata yang kian sembab tanpa alasan mungkin menjadi 'pewarna' saat kalender sudah menunjukkan tanggal-tanggal merah. Saya selalu malu setelah saya marah. Karena setiap saya marah, saya hanya akan terus mengeluarkannya tanpa berpikir terlalu panjang. Dan akhirnya saya hanya diam, menatapi puing-puing hasil emosi yang telah saya lemparkan. Orang marah tak pernah salah, salahkan nafsu yang ada di dalam diri saya. 

Saya orang yang menyukai detail. Saya ingin semuanya terperinci, rapi, terstruktur. Karena itu lebih mudah dimengerti dan dikerjakan. Sedangkan membuat keputusan tidaklah bisa serapi itu. Membutuhkan waktu yang begitu panjang jika saya harus membuatnya terperinci dalam otak. Karena itu saya seperti siput. Lamban. Karena saya tidak mau terburu-buru. Karena semuanya ada proses, dan saya akan mengamatinya, langkah perlangkah.

Mulut saya diam. Saya tidak akan berkata banyak, karena orang tidak terlalu sering mendengarkan. Mereka lebih suka bicara. Dan jika semua orang bicara, tidak akan ada lagi yang bisa didengar. Karena itu saya memilih untuk mendengarkan mereka.

Dalam hal ini saya memang egois,
tapi,
apa kamu mengerti apa yang saya maksudkan disini?


Kamis, 11 April 2013

H-4.



ps: ISTRI.4, Smanda'13, saya sayang kalian semua.. Sukses buat semuanya!

Selasa, 09 April 2013

'Paramore' is already out!

Oke. 

Maaf kalo postingan ini sama sekali enggak tau diri karena ini udah H-sekian... but I really can't hold myself to say this... THEIR NEW ALBUM IS AWESOME!!! Five heads to three, then their music changes, it is normal. Keren kok, keren banget malah. Agak aneh dan kaget pas denger 'Still Into You' pertama kali, it doesn't sound like them actually. Tapi setelah denger semua lagunya di paramore.net (4 sides 4 nights), oke oke oke ini bagus banget :"""")



Jumat, 29 Maret 2013

Pas!


- Rektivianto Yoewono, THE S.I.G.I.T. Taken from here.

Rabu, 27 Maret 2013

Problem, 
is the gap between our dreams and the reality.

                                                                                                                                  - Mr.T

Sabtu, 23 Maret 2013

Optimis.

Mimpi teman-teman saya, adalah mimpi yang luar biasa. Kadang, terdengar tidak realistis. Bahkan saya pun sempat memutar mata. Tapi toh kalau seperti itu, artinya saya pun merendahkan sendiri mimpi-mimpi saya. Karena suatu mimpi tidak pantas untuk dinilai. Kamu hidup, untuk mimpimu.

Kami adalah pemimpi-pemimpi tanpa air liur yang berlebihan. Kami tidak bermimpi sambil tertidur, tapi kami bermimpi sambil tak berhenti untuk melompat sekuat tenaga agar Yang Diatas tahu apa yang kami perjuangkan dan apa yang pantas kami dapatkan.

Saya, dan mereka hanya ingin menjadi orang yang optimis. Dan itu sama sekali jauh dari kata salah.

Sabtu, 09 Maret 2013

Masih hidup.

Kali ini tidak ada lontaran kata sinis.
Ada potongan senyum yang ingin dia berikan satu-persatu.
Tapi semua itu terlalu banyak sehingga mulutnya hanya bisa bungkam.
Alasannya tersenyum tak jauh dari apa yang kau lihat.
Memang terlalu samar untuk kau telusuri sampai belakang kepalanya.
Hanya saja hal itu terlalu melegakan,
mengakui bahwa senyuman itu masih hidup.

Minggu, 17 Februari 2013

Sabtu, 16 Februari 2013

What's your wish?


 - Tell Me Your Wish (Genie) - SNSD
Jangan bersedih terlalu lama,
ada terlalu banyak alasan untuk tersenyum jika kamu ingin melihat.

Sabtu, 09 Februari 2013

Kemudi, lepas.



Kursi kemudinya masih kosong jika kamu mau,
kemana pun kamu ingin pergi,
injak saja pedal gasnya.

Jika emosimu meluap, 
butakan saja matamu,
biarkan tanganmu yang bertindak,
sinyal otakmu akan mengirimkan perintah kasat mata,
yang akan membuat mulutmu tertawa lebih lebar dari biasanya.

Ada sesuatu yang ingin keluar,
inginkan bebas,
lepaskan tanganmu dari kemudi,
pejamkan matamu,
tubuhmu akan sedikit bergoyang,
tapi jangan pedulikan,
khayalkan saja mimpi burukmu,
keluarkan dari bibir pahit itu,
dan kembalilah untuk mimpi yang lain.

Jangan dengarkan,
untuk sekali ini saja..
Jangan dengarkan apapun.

Dengarkan suaramu sendiri,
kemudikan dengan benar,
setelah semua bagian sudah kembali terasa benar.

Parkirkan dengan baik pikiranmu,
ada lintasan yang lebih liar didepan sana,
yang menunggu untuk dilewati.

Selasa, 29 Januari 2013

Pada akhirnya jarinya tetap saja tak berbicara lebih jauh.
Mengambang di udara, tak melanjutkan beberapa pasang kata yang tertahan.
Membuat kepalanya berputar lebih jauh, menuju lampau.
Melamun...

Iya, dia memang masih diam ditempat.


Selasa, 22 Januari 2013

Senin, 21 Januari 2013

Lucu saat aku menantikan waktu cepat berakhir,
tapi di penghujung detik kepalaku masih sempat untuk menengok ke belakang.
Berpikir, agak berat untuk kembali memutar kepala.

Katanya,
"Tenang saja, semua itu akan tetap hidup didalam kepalamu.
Tidak ada satupun yang kamu tinggalkan.
Apalagi hilang."

Selasa, 01 Januari 2013

Bahkan aku masih mengingat kata-kata itu.
Kata-kata yang mengiringi sebuah cerita terbuka.
Yang belum menemukan akhirnya.

23:59.

Malam ini saya lihat harapan-harapan orang disekitar saya yang mereka ungkapkan dipenghujung tahun. Dalam hati saya membacanya sambil mengamini. Ditemani ramainya suara terompet dan kembang api, saya mengetik ini semua sambil berpikir apa yang sudah saya lakukan selama 1 tahun?

Belum banyak.

Setidaknya tahun ini saya masih ditemani dengan orang-orang yang sama, yang masih terus menemani saya berjalan melewati waktu. Banyak yang harus saya syukuri sampai saya pun bingung darimana harus memulainya. Lagipula ini bukan awal. Hanya lembaran baru lainnya, seperti waktu yang sama, dengan judul yang berbeda. Sambut saja dengan optimis, diiringi doa dan harapan dan selangkah mantap.



Selamat malam,
hitung mundur...
halo 2013.