Minggu, 19 Januari 2014

Waktunya pulang, lalu pergi.


Rasanya tidak semenggembirakan seperti apa yang aku pikirkan sebelumnya. Hal itu mengejutkanku. Ada yang salah, dan aku mencari titik rancu itu. Aku mengenal baik semuanya. Apa yang ada di depanku. Terlalu baik. Mungkin, itu lah yang membuatku takut.

Aku takut untuk pulang.

Tidak ada rumah yang sama untuk singgah. Rasanya berbeda. Apa yang aku lihat, yang aku dengar, semuanya nampak berbeda. Asing. Seperti bau benda baru yang tidak menyenangkan. Aku tidak nyaman disana. Mendengar suara-suara yang saling menyapa, tak terseling ada namaku. Senyum yang mengembang dibibirku hanya membentuk satu garis lurus yang tidak bertahan lebih dari lima detik.

Dingin.

Akan menjadi rekor buatmu untuk bisa membuatnya bertahan lebih lama sambil menyelimuti aku dengan rasa nyaman layaknya sebuah rumah yang aku rindukan. Rindukan untuk pulang, untuk berdiam lama didalamnya. Menolak untuk kembali keluar dari pintu yang sama. Hanya melihat jalan setapak dari jendela besar, berharap tidak kembali menelusurinya.

Nyatanya aku hanya ingin kembali pergi.

Aku akan mencari rumahku yang lain.